Merajut “Kocongan”: Bisnis Asyik Sambil Selonjoran


Kocongan adalah sebuah tas yang biasa dibawa ibu ibu di kenagarian Sungai Cubadak Kecamatan Baso untuk pergi ke acara pesta. Kocongan biasa berisi panci kecil yang diikat dengan kain segi empat. Di dalamnya berisikan beras, telur atau yang lainnya. Isi kocongan  tergantung jenis pesta atau bentuk kekerabatan dengan orang yang mengadakan pesta.

Di tangan kreatif Rani Susanti, pemilik usaha Rajut Rani, kocongan dirobah bentuk menjadi rajutan yang indah. Berawal dari coba coba dan membawanya ke tempat pesta, lama lama banyak ibu ibu yang tertarik dan memesan kocongan rajut. “Bisnis Asyik Sambil Selonjoran,” ucap Rani. Demikianlah proses pembuatan kocongan rajut. Karena memang dalam proses membuatnya sambil duduk selonjoran sambil mendengar musik atau menonton TV.


Satu kocongan dibuat kurang lebih satu minggu. Waktu satu minggu itu habis karena diselingi kegiatan lain, terutama kegiatan mengurus rumah tangga. Jika Fokus hanya membuat rajutan dalam satu hari bisa menyelesaikan satu buah kocongan. Satu kocongan dibandrol dengan harga Rp. 170.000,-. Harga Rp. 170.000,- sudah termasuk panci almunium pengisi kocongan. Kocongan langsung dibuat berdasarkan ukuran dari panci almunium, sehingga bentuknya lebih indah kelihatan.

Kocongan bukanlah satu satunya kreasi dari Rajut Rani. Selain kocongan ada juga tas, dompet, bunga, gantungan kunci dan bahkan di masa pandemi Covid-19 tahun 2020, Rajut Rani kebanjiran orderan untuk membuat rajutan konektor masker.




Penasaran dengan hasil kreasi dari Rajut Rani, silahkan berkunjung ke IG https://www.instagram.com/rajut_rani79 atau ingin bertanya tanya langsung ke WhatsAp 08126408049. (malin_basa)