Janjang Ampek Puluah
Janjang
Ampek Puluah, atau kalau diartikan ke Bahasa Indonesia Jenjang Empat Puluh. Janjang
Ampek Puluh menghubungkan daerah Pasa Banto (Pasar Banto) dengan Pasa Ateh (Pasar
Atas). Sejak dulunya masyarakat yang tinggal di sekitar Bukittinggi, seperti dari
Nagari Gadut, Ampek Angkek, Kapau ataupun derah lain yang hendak berbelanja ke
Pasa Ateh Bukittinggi kerap melintasi Janjang Ampek Puluah ini.
Nama Janjang
Ampek Puluah diambil dari jumlah anak tangga yang 40 buah. Jumlah anak tangga
yang 40 ini bukan dihitung dari pangkal sampai ujung Janjang Ampek Puluah,
karena kalau dihitung dari pangkal sampai ujung jumlah anak tangga kurang lebih
100 anak tangga. Jumlah anak tangga yang 40 ada dibagian atas atau bagian
puncak Janjang Ampek Puluah ini. Bagian atas Janjang Ampek Puluah ini lebih
curam dibandingkan bagian bawah.
Janjang Gudang
Janjang
Gudang merupakan Jenjang yang menghubungkan Jalan Perintis Kemerdekaan dekat
Hotel Jogja dengan Pasar Atas dan Pasar Lereng Bukittinggi. Dahulu kala Janjang
Gudang ini dikenal sebagai tempat penyimpanan kopi. Saat ini di kiri dan kanan
Janjang Gudang ini sudah dimanfaatkan sebagai tempat berjualan. Ada yang
berjualan makanan dan minuman, berjualan pakaian, berjualan aksesories dan lain
lain.
Janjang Inyiak Sjech Bantam
Janjang
Inyiak Sjech Bantam menghubungkan Pasa Aua Tajungkan dengan Pasa Lereng
Bukittinggi. Janjang ini terletak di sebelah Surau Inyiak Sjech Bantam. Inyiak
Sjech Bantam adalah seorang ulama pejuang dari Cilegon yang di buang oleh pemerintah
Hindia Belanda ke Bukittinggi.
Di
Bukittinggi K.H. Haris bin Muzafar atau yang dikenal masyarakat Bukittinggi
dengan Inyiak Sjech Bantam meneruskan dakwah dan mendirikan sebuah surau yang
dikenal dengan nama Surau Inyiak Sjech Bantam. Surau Inyiak Sjech Bantam ini
terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan no 49 atau bersebelahan dengan Janjang
Inyiak Sjech Bantam. Janjang Inyiak Sjech Bantam ini dibangun seiring dengan
pembangunan Janjang Ampek Puluah.
Janjang
Minang
Janjang
Minang menghubungkan Jalan Ahmad Yani dengan Pasa Ateh Bukittinggi, tepatnya di
jalan Minang Kabau. Seperti halnya Janjang Gudang, di kiri dan kanan Janjang
Minang ini sudah dijadikan tempat berjualan. Ada beberapa toko yang terletak di
kiri dan kanan Janjang Minang, ada toko sepatu, toko pakaian dan toko elektronik.
Di tengah tengah Janjan Minang ini dibangun patung Harimau yang berdiri gagah
menghadap ke pengunjung yang hendak pergi dari Jalan Ahmadi Yani menuju Pasar
Atas Bukittinggi.
Janjang
Pasanggrahan
Janjang
Pasanggrahan menghubungkan Jalan Ahmad Yani atau Kampung Cina Bukittinggi dengan
Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi atau yang lebih
dikenal dengan Kebun Binatang Bukittinggi.
Referensi